Published On:Kamis, 25 Juli 2013
Posted by infosukabumi
BPBD GORONTALO TETAPKAN STATUS SIAGA BENCANA
Kepala BPBD Gorontalo Abdulbar Yahya di Gorontalo, Jumat, mengatakan penetapan status siaga bencana diberlakukan di wilayah rawan, seperti Kecamatan Bilato, Biluhu, Boliyohuto, Tibawa, Limboto, Limboto Barat, dan Telaga.
Sejumlah daerah itu sering menjadi langganan banjir saat musim hujan.
Pemerintah desa dan kecamatan, katanya, diminta terus berkoordinasi dan memublikasikan status tersebut agar warga melakukan langkah antisipatif, seperti mengamankan barang berharga dan membangun tanggul pengaman sementara di sekitar rumah.
Ia mengatakan banjir bandang yang menerjang enam kecamatan di daerah itu belum lama ini, tidak mengakibatkan jatuh korban jiwa, sedangkan kerugian warga diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
"Hujan deras yang berlangsung lama, menyebabkan meluapnya air sungai menjadi pemicu utama banjir di seluruh wilayah," kata Abdulbar.
Rata-rata ketinggian air yang di atas satu meter menyebabkan warga harus mengungsi ke tempat aman.
Banjir bandang di Desa Molawahu, Kecamatan Tibawa, Kamis (18/7), secara tiba-tiba, bahkan arus air relatif sangat kencang sehingga dikhawatirkan tidak hanya menjebol tanggul pengaman Sungai Molawahu, namun bisa menghanyutkan rumah warga.
BPBD setempat harus mengambil langkah tegas dengan mengevakuasi warga dari lokasi tinggalnya yang rawan bencana itu. Petugas tidak mengizinkan mereka bertahan di dalam rumah.
Sejak Rabu (17/7), banjir merendam ratusan rumah di Kecamatan Bilato, Biluhu, Boliyohuto, Pulubala, dan Tibawa, serta merusak lebih dari 150 hektare sawah yang siap panen.
Banjir itu sebagai ketujuh kali sepanjang 2013. Bencana tersebut diperkirakan akan terus mengancam mengingat beberapa wilayah berada di daerah aliran sungai besar, seperti Sungai Biyonga, Tangkobu, Paguyaman, dan Molawahu yang airnya rawan meluap.
(Antara)
