Jakarta, 24/7 - Dua jenazah terduga teroris asal Medan yang merupakan hasil penyergapan Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror di Jalan Pahlawan, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur (22/7), yakni Dayat dan Rizal, diotopsi di RS Sukanto, Kramat Jati, Jakarta.

"Kedua jenazah terduga teroris asal Medan dari jaringan Poso itu masih diotopsi untuk memastikan penyebab kematian," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F. Sompie di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, kepolisian juga akan mengambil sampel DNA dari keduanya untuk dicocokkan dengan pihak keluarga.

"Selain itu juga dilakukan pemeriksaan odontologi (gigi) dan pengambilan sidik jari jenazah," katanya.

Rangkaian pemeriksaan tersebut dengan tujuan untuk memastikan identitas kedua jenazah.

Pada Senin (22/7) sekitar pukul 08.45 WIB, keempat DPO terduga teroris ditangkap Tim Densus ketika mereka sedang menunggu kendaraan umum di Jalan Pahlawan, Kedungwaru, Kabupaten Tulung Agung.

Tim Densus yang sebelumnya telah mengintai mereka langsung menyergap para target, tetapi salah satu di antara mereka yakni Dayat mengeluarkan senjata api dan membawa ransel berisi bom, sehingga terjadi kontak senjata antara petugas dan para DPO.

Peristiwa tersebut membuat Dayat dan Rizal tewas ditembak oleh Tim Densus. Sementara MH (38) dan S (49) yang sama-sama berasal dari Tulungagung menyerahkan diri.

"MH sehari-hari bekerja sebagai guru honorer di sekolah dasar negeri dan S adalah staf kesra di desa," katanya.

Ronny menambahkan keempatnya merupakan DPO kasus terorisme di Poso, Solo, Medan dan Bali.

(Antara)

About the Author

By infosukabumi on 03.20. Filed under Nasional , ragam . Follow any responses to the RSS 2.0. Leave a response