Headlines
Published On:Selasa, 30 Juli 2013
Posted by infosukabumi

Israel-Palestina Targetkan Perdamaian Namun Dihantui Sejumlah Hambatan

Washington, 31/7 - Tim negosiasi dari Israel dan Palestina pada Selasa menetapkan target ambisius guna mencapai sebuah kesepakatan damai dalam sembilan bulan ke depan, meskipun masih dihantui sejumlah hambatan dan provokasi.

Pejabat dari kedua pihak yang berdiri berdampingan dengan Menteri Luar Negeri AS John kerry, mengatakan bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk mengakhri konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade itu.

"Sayaa dapat menjamin bahwa dalam proses negosiasi ini kami tidak akan berdebat tentang masa lalu, tetapi akan menciptakan solusi dan keputusan untuk masa depan," kata pemimpin negosiasi Israel Tzipi Livni kepada pemimpin negosiasi Palestina Saeb Erakat.

"Saya yakin bahwa sejarah tidak tercipta oleh mereka yang sinis, tetapi dilakukan oleh kaum realis yang tidak takut untuk bermimpi, mari kita menjadi kelompok tersebut," kata Livni.

Sementara Erakat mengatakan rakyat Palestina tentunya akan lebih diuntungkan atas upaya yang tengah berlangsung itu.

"Sudah saatnya rakyat Palestina memiliki negara sendiri yang berdaulat," kata Erakat.

Kedua pihak telah sepakat untuk bertemu dalam waktu dua pekan mendatang, baik di wilayah Palestina atau Israel, guna memulai negosiasi formal bilateral secara langsung, kata Kerry.

Kerry juga mendesak kompromi dengan mengatakan bahwa konflik yang telah berlangsung sejak lama itu tidak boleh diwariskan kepada generasi mendatang.

Pejabat AS memuji kepemimpinan dan keberanian Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan tidak ada yang menyangka bahwa langkah tersebut akan terealisasi dengan mudah.

"Akan ada provokasi, semua orang tahu bahwa ada kelompok di dua pihak yang akan menyulitkan proses tersebut," kata seorang pejabat senior Gedung Putih kepada wartawan.

"Kami berharap bahwa kedua pihak dapat memahami dan menyadari apa yang terprovokasi," katanya.

Upaya pemerintahan Obama untuk mengakhiri konflik Arab-Israel yang terakhir berujung pada kegagalan, ketika dialog yang dimulai pada September 2010 gagal beberapa pekan kemudian menyusul pembangunan permukiman oleh Israel.

Kerry yang mempertaruhkan reputasinya sebagai Menlu AS dalam upaya perdamaian Timur Tengah itu mengatakan bahwa sejumlah pokok permasalahan akan dibawa ke meja perundingan.

Sejumlah isu tersebut meliputi hak bagi pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah kelahirannya pasca-pengusiran Israel pada 1948, batas-batas jelas negara Palestina yang semakin rumit setelah pendudukan Israel di Tepi Barat, serta status kota suci Jerusalem yang diklaim sebagai ibu kota bagi
kedua pihak.

Pejabat mengonfirmasi bahwa mereka tidak lagi mencari jaminan dari Israel agar mereka mau menghentikan pembangunan permukiman, yang menjadi salah satu tuntutan pihak Palestina agar mau kembali berunding.

Sementara itu posisi AS masih tetap bahwa negara Palestina harus memiliki batas-batas yang ditetapkan pada 1967, sebelum Israel menduduki Tepi Barat, dengan pertukaran lahan yang sepadan.

"Namun tidak bisa dikatakan bahwa kedua pihak menerima hal itu sebagai dasar negosiasi," katanya.

Salah satu faktor yang memotivasi pembicaraan itu kemungkinan adalah upaya untuk menghindari "tabrakan beruntun" seperti yang terjadi ketika Palestina mengambil langkah untuk maju ke badan internasional lainnya seperti yang telah mereka lakukan sebelumnya di Perserikatan Bangsa Bangsa, kata pejabat itu.

"Jadi selama prosesya berjalan, resiko akan terjadinya hal seperti itu berkurang, walaupun tidak seluruhnya hilang," katanya.

(Antara/AFP)

About the Author

Posted by infosukabumi on 21.31. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

By infosukabumi on 21.31. Filed under , . Follow any responses to the RSS 2.0. Leave a response

0 komentar for "Israel-Palestina Targetkan Perdamaian Namun Dihantui Sejumlah Hambatan"

Leave a reply

Diberdayakan oleh Blogger.

    Blog Archive