Published On:Rabu, 24 Juli 2013
Posted by infosukabumi
KPAI harap perlindungan anak jadi tema Kampanye
"Kami ingin anak ini menjadi tema kampanye, dalam arti para caleg, parpol ayo beramai-ramai punya konsep, punya tawaran program untuk perlindungan anak Indonesia," ujar Ketua KPAI Badriyah Fayumi di Jakarta, Selasa.
Badriyah mengatakan, menjadikan isu perlindungan anak sebagai tema kampanye adalah pilihan tepat, ketimbang menjadikan anak sebagai objek untuk disalah gunakan terkait kepentingan politik orang dewasa.
"Bukan sebaliknya, anak dijadikan objek untuk disalahgunakan, misalnya pada saat kampanye, anak dimobilisasi, sekolah diliburkan, supaya lapangan penuh untuk mendukung partai atau caleg tertentu. Padahal anak tidak punya hak pilih. Mereka cuma betul-betul disalah gunakan," ujarnya.
Menurut dia, tema dan program yang dapat digunakan para caleg dan parpol misalnya, memastikan bahwa di Indonesia tidak ada anak yang "drop out" atau dikeluarkan dari pendidikannya, baik pada masa transisi pendidikan maupun saat mengenyam pendidikan.
"Atau misalnya, ketika anak menjadi korban kekerasan atau hukum, pastikan anak bisa menyelesaikan pendidikan 12 tahun, pendidikan yang berbasis hak anak. Betapa anak menjadi sentral dalam pendidikan," katanya.
Untuk itu, Badriyah mengemukakan, KPAI telah mengirimkan surat ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang bentuk-bentuk penyalahgunaan anak dalam pemilihan umum yang terlarang.
"Ada 15 macam penyalahgunaan anak dalam politik. KPAI telah mengirimkan surat ke KPU hari ini, Selasa (23/7), agar dapat dimasukkan ke dalam Peraturan KPU," kata Badriyah.
Badriyah berharap, dengan informasi yang diberikan KPAI, seluruh pemangku kepentingan dapat menyosialisasikan dengan baik agar anak-anak tidak disalah gunakan dalam kampanye Pemilu 2014.
(Antara)
