Published On:Minggu, 28 Juli 2013
Posted by infosukabumi
PELNI: Tidak Ada Kapal Dok Jelang Lebaran
Makassar, 26/7 - General Manager PT Pelni Cabang Makassar Capt. Robert I Mandagie menjamin tidak ada kapal Pelni yang didok jelang Lebaran Idul Fitri 1434 Hijriah.
"Semua kapal sebanyak 14 unit akan beroperasi, tidak ada yang didok," kata Robert di Makassar, Sulsel, Jumat.
Menurut dia, perbaikan atau "maintenance" kapal sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya, sehingga pada "H-15" hingga "H+15", tidak ada lagi kapal yang didog.
Mengenai kemungkinan adanya embarkasi dari kapal yang tidak sesuai jadwal atau terlambat, dia mengatakan, dari segi teknis diusahakan tidak akan terjadi.
"Namun jika itu terkait dengan faktor alam, misalnya cuaca buruk, itu tentu diluar kemampuan kami," tukasnya.
Dia mengatakan, batas toleransi keterlambatan kapal laut adalah 12 jam dari jadwal yang telah ditentukan. Sehingga jika melampui batas toleransi tersebut, tentu penumpang akan mendapatkan dispensasi.
"Salah satu bentuknya dengan pengembalian uang tiket 100 persen, namun mekanismenya itu melalui PT Pelni, bukan di travel tempat pembelian tiket," ucapnya.
Mengenai puncak arus mudik melalui Pelabuhan Makassar, Robert mengatakan, diprediksi pada "H-4" Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah.
Pada "H-4", ada beberapa kapal yang masuk dan keluar dari Pelabuhan Makassar dan umumnya tujuan Bima, NTB.
"Jumlah penumpang ke Bima berkisar 700 orang dalam kondisi normal, namun pada `H-4` diperkirakan sebanyak 1.500 - 2.000 orang penumpang," katanya.
(Antara)
"Semua kapal sebanyak 14 unit akan beroperasi, tidak ada yang didok," kata Robert di Makassar, Sulsel, Jumat.
Menurut dia, perbaikan atau "maintenance" kapal sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya, sehingga pada "H-15" hingga "H+15", tidak ada lagi kapal yang didog.
Mengenai kemungkinan adanya embarkasi dari kapal yang tidak sesuai jadwal atau terlambat, dia mengatakan, dari segi teknis diusahakan tidak akan terjadi.
"Namun jika itu terkait dengan faktor alam, misalnya cuaca buruk, itu tentu diluar kemampuan kami," tukasnya.
Dia mengatakan, batas toleransi keterlambatan kapal laut adalah 12 jam dari jadwal yang telah ditentukan. Sehingga jika melampui batas toleransi tersebut, tentu penumpang akan mendapatkan dispensasi.
"Salah satu bentuknya dengan pengembalian uang tiket 100 persen, namun mekanismenya itu melalui PT Pelni, bukan di travel tempat pembelian tiket," ucapnya.
Mengenai puncak arus mudik melalui Pelabuhan Makassar, Robert mengatakan, diprediksi pada "H-4" Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah.
Pada "H-4", ada beberapa kapal yang masuk dan keluar dari Pelabuhan Makassar dan umumnya tujuan Bima, NTB.
"Jumlah penumpang ke Bima berkisar 700 orang dalam kondisi normal, namun pada `H-4` diperkirakan sebanyak 1.500 - 2.000 orang penumpang," katanya.
(Antara)