Baghdad, 22/7 - Sekitar 500 tahanan melarikan diri ketika kelompok militan menyerang dua penjara di Irak dan memicu bentrok 10 jam serta merenggut puluhan korban jiwa, kata lapor pada Senin.

"Sekitar 500 tahanan melarikan diri dari penjara Abu Ghraib," kata Hakem al-Zamili, anggota parlemen dari komite pertahanan dan keamanan kepada AFP.

Zamili mengatakan, sepengetahuannya, tidak ada narapidana yang melarikan diri dari penjara Taji, penjara kedua yang diserang.

Namun anggota parlemen lainnya Shwan Taha juga dari komite pertahanan dan keamanan mengatakan dalam pernyataan secara "online" bahwa antara 500 hingga 1.000 tahanan melarikan diri dari dua penjara tersebut.

Serangan terorganisasi di dua penjara Taji di utara Baghdad dan Abu Ghraib di bagian barat, dilakukan pada Minggu malam hingga Senin pagi, kata pihak berwenang.

Menurut petugas, 20 orang pasukan keamanan ikut terbunuh dalam bentrok tersebut dan 40 lainnya mengalami luka-luka.

Juru bicara kementerian kehakiman mengatakan terdapat 21 orang tahanan yang terbunuh dan 25 orang lainnya terluka dalam kerusuhan di penjara tanpa menjelaskan apakah mereka membela diri atau ikut dalam perkelahian.

Serangan di penjara itu terjadi setahun setelah kelompok depan Al-Qaida Irak mengumumkan akan menyasar sistem keadalian di Irak.

"Sasaran utamanya adalah membebaskan kaum Muslim yang ditahan di mana pun dan memburu para hakim, penyelidik dan penjaganya," demikian bunyi rekaman pesan yang dikeluarkan oleh ketua kelompok itu, Abu Bakr al-Baghdadi pada Juli tahun lalu.

Penjara di Irak sudah kerap dilanda upaya pelarian dan kekacauan.

(Antara/AFP)

About the Author

By infosukabumi on 05.51. Filed under mancanegara , ragam . Follow any responses to the RSS 2.0. Leave a response