Published On:Rabu, 24 Juli 2013
Posted by infosukabumi
Seratus juta Penduduk masih memiliki sanitasi yang buruk
"Ini merupakan bukti bahwa sanitasi dan air minum di Indonesia masih menjadi tantangan yang besar namun selalu disepelekan," ujar Naning saat jumpa pers World Toilet Summit 2013 di Jakarta, Senin.
Naning mengungkapkan bahwa 63 juta penduduk Indonesia tercatat masih melakukan praktik buang air besar (BAB) sembarangan, bahkan praktik kotor ini juga masih dilakukan oleh sekitar satu juta penduduk Jakarta.
Praktik ini dikatakan Naning dilakukan oleh penduduk rural, baik di wilayah sungai, danau, laut, maupun daratan, seharusnya mendapatkan edukasi yang baik dan benar mengenai masalah ini.
"Sanitasi yang tidak sehat berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit. Maka, penting untuk mengampanyekan sanitasi sehat untuk semua," tegas Naning.
Sanitasi sehat tidak hanya penting diberlakukan di lingkungan domestik dan rumah tangga, tetapi juga penting diberlakukan di lingkungan komersial.
Hingga saat ini, sanitasi di lingkungan komersial masih kurang mendapat perhatian dari para pemangku kepentingan, termasuk penggunanya.
Naning memaparkan bahwa toilet umum baik di bandara, pusat perbelanjaan, maupun stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) pun, lanjut dia, kebanyakan belum memenuhi standar sanitasi yang sehat.
"Hingga saat ini, akses sanitasi sehat baru bisa dinikmati oleh 55 persen penduduk Indonesia," ungkap Naning.
Berdasarkan data World Toilet Organization sekitar 40 juta penduduk Indonesia masih melakukan praktik buang air sembarangan.
Produksi limbah manusia tersebit diperkirakan mencapai sekitar 11.000 ton tinja per hari yang tidak diolah dengan semestinya.
Jumlah itu kira-kira setara dengan 3.500 ekor gajah sumatra.
Sementara limbah yang berasal dari pembuangan urine secara sembarangan dan tidak diolah dengan benar, diperkirakan mencapai angka 140.000 meter kibik atau setara dengan 28.000 tangki bahan bakar minyak.
(Antara)
