Headlines
Published On:Kamis, 15 Agustus 2013
Posted by infosukabumi

BMKG: Jateng Selatan Masuki Puncak Musim Kemarau

Cilacap, 15/8 - Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah Jawa Tengah bagian selatan khususnya Kabupaten Cilacap dan sekitarnya telah memasuki puncak musim kemarau.

"Secara umum, puncak musim kemarau untuk wilayah Cilacap dan sekitarnya pada bulan Agustus. Selain itu, selama bulan Agustus baru terjadi tiga kali hujan dengan jumlah sekitar 11 milimeter dalam kurun 15 hari," kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap, Teguh Wardoyo, di Cilacap, Kamis.

Dia memprakirakan musim kemarau ini akan berlangsung normal selama dua bulan sehingga pada dasarian (10 hari, red.) ketiga bulan September atau dasarian pertama Oktober sudah memasuki musim hujan.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa hujan masih tetap berpeluang terjadi selama bulan Agustus karena hingga saat ini suhu permukaan laut masih tergolong hangat.

Berdasarkan pantauan terakhir, kata dia, suhu permukaan laut di seluruh perairan wilayah Indonesia berkisar 27--29 derajat Celcius dan khusus wilayah perairan selatan Cilacap dan sekitarnya berkisar 28--29 derajat Celcius.

Dengan demikian, lanjut dia, pembentukan awan hujan masih berpeluang terjadi akibat suhu permukaan laut yang tergolong masih hangat.

Menurut dia, hujan dengan intensitas ringan yang mengguyur wilayah Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya pada Rabu (14/8) sore akibat pengaruh suhu permukaan laut yang masih hangat.

"Selain itu, hujan dengan intensitas ringan tersebut akibat adanya pengaruh `low pressure` (daerah pusat tekanan rendah, red.) di Samudra Hindia barat daya Sumatra yang saat ini telah mencapai 1.005 milibar serta adanya palung tekanan rendah di Samudra Hindia selatan Jawa yang memanjang
dari Australia menuju daerah pusat tekanan rendah tersebut," katanya.

Di samping itu, kata dia, di sekitar perairan Pulau Hainan (China) muncul badai tropis Utor.

Akibat adanya interaksi antara badai Utor dengan daerah pusat tekanan rendah tersebut, lanjut dia, beberapa wilayah di Pulau Jawa diguyur hujan pada Rabu (14/8) sore hingga malam hari.

Dia memprakirakan hujan dengan intensitas ringan masih berpotensi terjadi dalam satu hingga dua hari ke depan.

"Saat ini, posisi badai Utor sudah mendekati daratan sehingga nanti pengaruhnya juga akan hilang," katanya.

Meskipun terdapat daerah pusat tekanan rendah di Samudra Hindia barat daya Sumatra, Teguh mengatakan bahwa hal itu tidak berpengaruh terhadap tinggi gelombang di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam hal ini, kata dia, tinggi gelombang maksimum di wilayah pantai selatan Jateng dan DIY diprakirakan mencapai 2,5 meter, sedangkan di wilayah Samudra Hindia selatan Jateng dan DIY mencapai 3 meter.

"Kecepatan angin maksimum 20 knots, sedangkan suhu udara di wilayah Jateng selatan diprakirakan berkisar 21--30 derajat Celcius," katanya.

(Antara)

About the Author

Posted by infosukabumi on 16.51. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

By infosukabumi on 16.51. Filed under , . Follow any responses to the RSS 2.0. Leave a response

0 komentar for "BMKG: Jateng Selatan Masuki Puncak Musim Kemarau"

Leave a reply

Diberdayakan oleh Blogger.

    Blog Archive