Published On:Kamis, 22 Agustus 2013
Posted by infosukabumi
Dosen ITB Raih Penghargaan Dari BPPT
Jakarta, 21/8 - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memberikan anugerah Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award (BJHTA) 2013 kepada seorang peneliti sekaligus tenaga pengajar di Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB), I Gde Wenten di Jakarta, Rabu.
"Ini diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada warga negara terpilih yang memberikan inovasi nyata dan berguna bagi masyarakat," jelas Kepala BPPT Marzan A Iskandar pada kata sambutannya.
Marzan menambahkan bahwa penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi kepada insan pelaku teknologi yang berjasa pada bangsa dan negara terutama dalam menghasilkan karya nyata di bidang teknologi.
Ini merupakan tahun keenam BPPT mengadakan BJHTA sejak 2008.
Wenten dipilih sebagai pemenang BJHTA karena dia merupakan penemu pompa tangan pemurni air yang menggunakan teknologi membran yang disebut IGW Emergency Pump.
Pompa tangan dengan saringan molekuler ciptaan Wenten mampu menghilangkan kekeruhan, bakteri, alga, spora, sediment, kuman, bahkan koloid.
"Pompa ciptaan Wenten dinyatakan cocok untuk digunakan dalam kondisi darurat dan juga di daerah rawan air bersih," jelas Marzan.
Selain itu pompa ini praktis karena dapat bekerja tanpa listrik, mudah dibawa, murah, memiliki kapasitas tinggi, serta ramah lingkungan.
Teknologi membran hasil rekayasa Wenten telah digunakan untuk banyak industri khususnya di bidang air terutama dalam pengelolaan air untuk keadaan darurat bencana.
Selain itu, Wenten telah berhasil mendapatkan 15 paten sehak 1993 hingga 2013, ujar Marzan.
"Saya berharap pemanfaatan teknologi membran dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi peningkatan kesejahteraan bangsa," kata Wenten dalam kata sambutannya.
Penghargaan BJHTA adalah salah satu upaya BPPT untuk memberikan dorongan timbulnya hasrat inovasi dan penciptaan teknologi kepada para pelaku teknologi berprestasi.
(Antara)
"Ini diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada warga negara terpilih yang memberikan inovasi nyata dan berguna bagi masyarakat," jelas Kepala BPPT Marzan A Iskandar pada kata sambutannya.
Marzan menambahkan bahwa penghargaan ini merupakan penghargaan tertinggi kepada insan pelaku teknologi yang berjasa pada bangsa dan negara terutama dalam menghasilkan karya nyata di bidang teknologi.
Ini merupakan tahun keenam BPPT mengadakan BJHTA sejak 2008.
Wenten dipilih sebagai pemenang BJHTA karena dia merupakan penemu pompa tangan pemurni air yang menggunakan teknologi membran yang disebut IGW Emergency Pump.
Pompa tangan dengan saringan molekuler ciptaan Wenten mampu menghilangkan kekeruhan, bakteri, alga, spora, sediment, kuman, bahkan koloid.
"Pompa ciptaan Wenten dinyatakan cocok untuk digunakan dalam kondisi darurat dan juga di daerah rawan air bersih," jelas Marzan.
Selain itu pompa ini praktis karena dapat bekerja tanpa listrik, mudah dibawa, murah, memiliki kapasitas tinggi, serta ramah lingkungan.
Teknologi membran hasil rekayasa Wenten telah digunakan untuk banyak industri khususnya di bidang air terutama dalam pengelolaan air untuk keadaan darurat bencana.
Selain itu, Wenten telah berhasil mendapatkan 15 paten sehak 1993 hingga 2013, ujar Marzan.
"Saya berharap pemanfaatan teknologi membran dapat memberikan dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi peningkatan kesejahteraan bangsa," kata Wenten dalam kata sambutannya.
Penghargaan BJHTA adalah salah satu upaya BPPT untuk memberikan dorongan timbulnya hasrat inovasi dan penciptaan teknologi kepada para pelaku teknologi berprestasi.
(Antara)