Published On:Selasa, 20 Agustus 2013
Posted by infosukabumi
Iran Akan Kembalikan Pangsanya di Pasar Minyak
Namdar-Zanganeh pada Senin.
Namdar-Zanganeh, yang disetujui sebagai menteri perminyakan baru oleh parlemen pada Kamis (15/8), mengatakan rencana jangka pendek termasuk mengembalikan minyak Iran ke pasar dunia, menambahkan bahwa "Pemulihan pangsa Iran yang hilang di pasar minyak adalah salah satu di antara pekerjaan prioritas saya," kata kantor berita semi-resmi Fars.
Awal bulan ini, DPR AS meloloskan RUU untuk menjatuhkan sanksi lebih keras terhadap Iran. RUU mengusulkan pemotongan dalam ekspor minyak Iran sebesar satu juta barel per hari selama setahun.
Sanksi Barat telah mengurangi ekspor minyak Iran setengah dari sekitar 2,2 juta barel per hari (bph) dan RUU baru AS akan memotong ekspor satu juta barel lagi per hari menjadi mendekati nol.
Menteri Iran mengatakan Iran menghadapi sanksi keras yang menghambat produksi dan ekspor minyak mentah negara itu, menambahkan bahwa "Oleh karena itu, kita perlu mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan manajemen kita dan menunjukkan kepada para musuh bahwa penjajah tidak dapat berbicara dengan Iran dengan bahasa sanksi."
Dia menekankan bahwa ia memiliki rencana untuk menaikkan produksi minyak negara itu menjadi 4,2 juta barel per hari.
Selain itu, Zanganeh mencatat pada Senin bahwa Iran bermaksud untuk memperluas kerja sama dengan negara-negara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). "Dalam situasi ini, kami memiliki harapan yang lebih dari teman OPEC, yang umumnya tetangga kita," katanya seperti dikutip.
Iran akan bekerja sama dengan negara-negara anggota OPEC didasarkan pada interaksi dan kerja sama dalam rangka untuk meningkatkan pengaruh organisasi ini di pasar global, ia menambahkan.
Sebelum sanksi Barat menargetkan industri minyak Iran dalam beberapa tahun terakhir, negara ini telah menjadi salah satu produsen minyak utama dalam OPEC.
Amerika Serikat dan Barat telah menjatuhkan berbagai jenis sanksi terhadap sektor keuangan serta ekspor minyak dan gas Iran atas kegiatan nuklirnya yang sensitif di negara itu, yang Iran bersikeras bahwa itu untuk tujuan sipil.
(Antara/Xinhua)
