Headlines
Published On:Kamis, 15 Agustus 2013
Posted by infosukabumi

Korban Jiwa Kerusuhan Mesir Hampir Mencapai 280

Kairo, 15/8 - Suasana di Mesir pada Kamis masih dalam keadaan gawat setelah pasukan keamanan menyerbu kemah para pemrotes di Kairo yang mendukung presiden terguling, Mohamed Moursi, dalam serangan berdarah di seluruh penjuru negeri yang disebut menelan korban jiwa 278 orang.

Pemerintah yang didukung tentara menerapkan masa darurat negara selama satu bulan dan jam malam di Kairo serta 13 provinsi lainnya setelah kerusuhan pada Rabu.

Foto-foto dan gambar video atas peristiwa berlumuran darah di Kairo memenuhi media sosial, sementara para pemuka dunia menyerukan penghentian kekerasan dan mengecam aksi pamer oleh pasukan keamanan.

Sedikitnya empat gereja diserang dan pegiat Kristen menuduh pengikut setia Moursi melancarkan "perang pembalasan terhadap komunitas Kristen Timur Tengah di Mesir".

Berjam-jam setelah serangan gas air mata disemprotkan ke tenda-tenda pemrotes di Rabaa al-Adawiya di timur Kairo, seorang koresponden AFP menghitung ada 124 jenazah di kamar mayat setempat.

Di rumah sakit lapangan, lantai menjadi licin oleh genangan darah sementara para dokter berjuang menyelamatkan para korban, menghadapi sejumlah kasus tanpa harapan bahkan jika nyawa-nyawa bisa diselamatkan.

Kementerian Kesehatan mengatakan 235 warga sipil terbunuh dalam serangan di Kairo dan beberapa wilayah lain di Mesir tempat bentrok kekerasan terjadi. Kementerian Dalam Negeri menambahkan terdapat 43 petugas keamanan yang juga kehilangan nyawa.

Persaudaraan Muslim dari pihak Moursi menyebut 2.200 korban meninggal dan 10.000 korban luka-luka.

Di antara korban yang terbunuh di Kairo, terdapat Asmaa al-Beltagui, putri dari pimpinan persaudaraan Muslim, Mohammed al-Beltagui --buronan, kata juru bicara gerakan Moursi.

Juru kamera kawakan asal Inggris Mick Deane yang bekerja untuk Sky News juga tertembak mati ketika meliput kejadian tersebut.

Kekerasan itu membuat wakil presiden dan peraih penghargaan Nobel Modamed ElBaradei mengundurkan diri, dan mengatakan bahwa hati nuraninya terusik oleh jatuhnya korban jiwa "khususnya karena saya yakin hal itu dapat dihindari."

"Menjadi sulit untuk terus menanggung beban atas keputusan yang tidak saya setujui dan kekhawatiran akan akibatnya,"katanya.

Penerapan keadaan darurat negara diberlakukan mulai Rabu pukul 16.00 dan jam malam setiap pukul tujuh malam hingga enam pagi.

Serangan dramatis ke alun-alun setelah fajar itu mengejutkan banyak orang. Petugas keamanan sebenarnya mengatakan untuk membubarkan aksi-duduk itu secara bertahap selama beberapa hari.

Sesaat setelah fajar, saksi mata mengatakan kepada koresponden AFP melihat pasukan keamanan menembakkan gas air mata sebelum menyerbu Rabaa al-Adawiya, menimbulkan keributan di antara ribuan pemrotes yang mendirikan perkemahan setelah Moursi terguling dalam kudeta militer pada 3
Juli.

Sekelompok pria bermasker anti-gas bergegas merebut kaleng-kaleng gas air mata dan mencelupkannya ke dalam kotak-kotak air, sementara di panggung utama dekat masjid, orang menyerukan "Allahu Akbar".

Banyak pendukung Morsi yang diizinkan keluar perkemahan dengan aman, beberapa orang mengacungkan lambang kemenangan ketika melewati barisan keamanan.

Seorang petugas keamanan mengatakan kepada AFP bahwa ratusan orang sudah beruntung bisa keluar dengan selamat, sementara masih banyak lainnya yang tetap berada di tempat harus berjuang mati-matian.

Hingga Rabu petang, seorang petugas keamanan mengatakan Rabaa Al-Adawiya "berada dalam kendali sepenuhnya" dan menambahkan "tidak ada bentrokan lagi".

Di dalam perkemahan protes yang lebih kecil di lapangan Al Nahda di pusat kota Kairo, polisi mengatakan bisa menguasai tempat tersebut dalam dua jam.

Tayangan televisi menunjukkan tenda-tenda yang sudah dirubuhkan, dan polisi memandu perempuan dan anak-anak meninggalkan lapangan.

Puluhan pemrotes lain terlihat duduk di tanah, tangan diborgol dan dikelilingi petugas keamanan.

Pihak berwajib mengatakan bahwa suasana di seluruh negeri sudah menjadi tenang.

kecaman

Para pemuka negara di Eropa juga Iran, Qatar dan Turki mengecam keras pengerahan pasukan untuk masalah pemerintahan dalam negeri.

Gedung Putih mengatakan bahwa Washington, yang memberi bantuan militer tahunan sebesar 1,3 miliar dolar AS "mengecam keras" kekerasan terhadap pemrotes dan menentang pemberlakuan keadaan darurat negara.

Perdana Menteri sementara Hazem al-Beblawi memuji "pengendalian diri" polisi dan mengatakan pemerintah tetap pada rencana semula untuk melakukan pemilihan umum pada 2014.

Persaudaraan Muslim mendesak warga Mesir untuk turun ke jalan menentang pembunuhan "besar-besaran".

"Ini bukan usaha membubarkan, tetapi upaya berdarah untuk membungkam suara oposisi terhadap militer yang korup," kata jubir Persaudaraan Muslim Gehad al-Haddad pada Twitter.

Menteri Dalam Negeri Mohamed Ibrahim mengatakan tidak akan membiarkan aksi protes lainnya.

(Antara/AFP)

About the Author

Posted by infosukabumi on 16.31. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

By infosukabumi on 16.31. Filed under , . Follow any responses to the RSS 2.0. Leave a response

0 komentar for "Korban Jiwa Kerusuhan Mesir Hampir Mencapai 280"

Leave a reply

Diberdayakan oleh Blogger.

    Blog Archive